Para Pejuang Lanyard Biru Dalam Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025

Kuota Penuh! Baru beberapa hari Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025 di buka, terhitung sejak tanggal 10 Maret, periode melamar bagi rekrutmen reguler, banyak posisi yang sudah diamankan oleh para pelamar tahun ini. Bahkan, ada beberapa posisi di satu dua perusahaan langsung ludes dalam hitungan jam meski kuota yang dibuka seperti wafer tango. Berapa lapis? Ratusan! Bahkan hingga ribuan. Mengapa bisa demikian? Begini tanggapan saya yang kebetulan menjadi salah satu pelamar, hehe.

Selain ajang mencari peluang, rekrutmen ini dapat dikatakan sebagai ajang mencari jawaban. Bukan bermaksud untuk filosofis, jawaban yang saya maksud adalah jawaban atas pertanyaan yang biasanya akan dilemparkan kepada sebagian orang saat lebaran nanti tiba waktunya. Dimana keluarga besar, tetangga, kawan lama akan menanyakan sebuah pertanyaan yang template. Kira kira seperti ini:

1. Kesibukannya apa sekarang?

2. Kerja dimana?

Bagi para pencari kerja yang gemar mencari tapi belum ketemu-ketemu, pertanyaan di atas bisa menjadi bahan overthinking. Untuk pertanyaan "kapan nikah?" mungkin akan disodorkan kepada teman-teman lain yang memang sudah berwibawa alias mapan. Untuk teman-teman yang masih memiliki jalan panjang seperti saya, diharapkan untuk melapangkan dada seluas samudra dan sebiru lanyard biru itu, hehe. Setidaknya kalian memiliki jawaban atas pertanyaan template tadi. Yakni, "baru mendaftar BUMN, pak/bu/bro..". Kemudian bisa ditambahkan dengan meminta doa kepada mereka agar setidaknya jawaban tidak terlalu ngeles (banyak alasan) dan melasi (terlihat kasihan/ngenes). Walaupun memang pada kenyataannya, pengumuman untuk tahap lolos seleksi administrasi dijadwalkan pada minggu kedua di bulan April mendatang.

Kembali ke topik. Rekrutmen BUMN tahun ini bertepatan dengan bulan puasa. Banyak pelamar yang sembari menunggu waktu sahur juga siap siaga untuk apply posisi yang mereka minati. Jadi, tak heran bila belum genap satu hari semenjak RBB dibuka, sudah banyak lowongan yang full. Perjuangan mereka patut diapresiasi, sebab selain melawan rasa kantuk, para pelamar juga bersabar atas server yang down. Entah berapa ratus ribu akun yang online pada saat dini hari di waktu hari pertama periode melamar dibuka.

Kebanyakan lowongan yang cepat habis kuotanya ialah lowongan yang memiliki kualifikasi untuk semua jurusan. Jurusan minoritas seperti saya ini misalnya, yakni sastra inggris, tentu berharap besar kepada peluang itu. Jurusan minoritas yang saya maksud ialah lulusan dari jurusan yang kurang dibutuhkan atau kurang relevan dalam sebuah perusahaan seperti pendidikan, agama, filsafat dan sebagainya. Tentunya tidak terlalu menguntungkan dibanding jurusan yang banyak dibutuhkan atau mayoritas. Misalnya ialah teknik, manajemen, akuntansi, dan masih banyak lagi yang mana setiap perusahaan pasti akan membutuhkan tenaga mereka. Pada RBB kali ini, jurusan yang tidak sesuai dengan kualifikasi lowongan tidak bisa memaksa untuk tetap melamar. Pada sistem akan muncul notifikasi agar pelamar mencari lowongan yang sesuai dengan jurusan mereka.

Analisa terakhir saya, mengenai mengapa RBB tahun ini cepat terisi penuh untuk kuota pelamarnya ialah ketidaksengajaan para pelamar itu sendiri. Beberapa kali saya menemukan komentar pada warga tiktok misalnya. Ada yang asal-asalan menekan apply padahal belum mengisi data diri yang lengkap. Sebab, bila sudah terlanjur menekan tombol apply, pelamar tidak dapat membatalkan atau mengotak-atik lagi. Tentu saja ini dapat menimbulkan kerugian. Baik bagi pelamar itu sendiri yang melamar secara tidak sengaja, ataupun mereka yang sebenarnya bersungguh-sungguh tapi tidak kebagian kuota untuk melamar. Yang jelas hal teknis seperti tadi juga dapat menjadi keresahan. Sebab, para pelamar hanya diperkenankan untuk melamar satu kali. 

Pada akhirnya, hingga hari-hari terakhir menjelang penutupan RBB kali ini, yakni pada tanggal 16 Maret 2025, untuk posisi dengan kualifikasi semua jurusan dapat dihitung dengan jari. Misalnya ada beberapa posisi pada bank ternama seperti BNI, BTN, Bank Mandiri. Pada lowongan tersebut dapat menampung puluhan ribu pelamar. Saya sendiri mencoba untuk apply dalam lowongan tersebut sebelum kuota laris manis. Meski saya sendiri tentunya masih awam terhadap jobdesk yang tertera. Yang penting yakin, hehe. 

Pesan buat teman-teman yang mengikuti RBB kali ini, yang mungkin kebetulan membaca tulisan ini, agar selalu tetap berpikir positif. Mungkin banyak orang yang sudah bilang bahwa, rekrutmen seperti ini ialah formalitas. Ataupun perkataan seperti "hanya orang-orang tertentu yang memiliki orang dalam (koneksi)" yang berhak memakai lanyard biru itu. Tidak perlu diambil hati ya, bro/bre/lur/sis. Meski yang akan lolos 1 banding 1000 orang, tetap saja masih ada peluang yakni 0,1% dari 100% kemungkinan. Semoga keberuntungan memberkati kita semua. Aamiin. Entah untuk lanyard biru itu atau lanyard yang kita buat sendiri, hehe. 

Comments